Tuesday, July 31, 2012

OPINI PUBLIC DAN PUBLIC RELATIONS

1. Opini publik memang sangat penting di dalam PR, opini publik merupakan kumpulan opini individu-individu yang menjadi suatu kesatuan pada suatu isu yang nantinya akan mempengaruhi individu-individu tersebut, oleh karena itu, PR berusaha untuk membentuk opini publik berupa pandangan-pandangan yang disamakan antara sudut pandang sebuah instansi dengan masyarakatnya. Tetapi tanpa adanya memaksakan hanya memberikan pengaruh untuk meyakinkan masyarakat mengenai pandangan suatu insatnsi yang dapat membentuk suatu pandangan yang sama pada masyarakat tersebut.
2. Tahapan opini publik adalah sebagai berikut :
a. Definisi isu
Aktifis dan kelompok kepentingan yang spesial mengangkat sebuah isu, mungkin protes melawan area yang seperti sandiwara yang menjadi hambatan dengan memilah-milah atau jalur tertentu. Kelompok ini mempunyai informal kekuatan tetapi penyajiannya seperti agenda yang berkelanjutan untuk media yang membalut kontroversi dan konflik. Kesempatan yang terlihat untuk daerah televisi terjadi saat aktivis mengadakan turun ke jalan dan demonstrasi.
Bahwa sebuah isu diangkat oleh sekelompok orang, meskipun oleh sebagian kecil tetapi jika dilakukan secara terus menerus maka akan terdefinisi secara meluas terlebih jika setiap media menyorotnya dan hal ini merupakan tahap awal terbentuknya opini public.
b. Keterlibatan opini pemimpin
Di area media, isu dtanamkan pada agenda publik dan masyarakat akan sadar akan hal tersebut. Opini pemimpin memulai untuk mendiskusikan isu dan mungkin melihat hal itu sebagai simbol dari perluasan isu lingkungan
Dengan adanya opini dari pemimpin dapat mempengaruhi masyarakat dalam membentuk opini publik.
c. Kesadaran publik
Sebagai kesadaran publik yang tumbuh, isu menjadi sebuah masalah dari diskusi publik dan perdebatan, dengan cakupan media yang luas. Isu secara sederhana dengan media menjadi “mereka melawan kita”. Solusi yang disarankan cenderung menjadi salah satu akhir dari spectrum.
d. Keterlibatan pemerintah atau peraturan
Konsensus publik mulai untuk membangun sebuah resolusi sebagai keterlibatan pemerintah atau peraturan yang terjadi. Kelompok yang besar mengidentifikasi dengan beberapa pandangan akan isu tersebut. Permintaan tumbuh untuk pemerintah untuk bertindak.
e. Resolusi
Bagian resolusi mulai sebagai masyarakat yang memegang kekuasaan dalam pemilihan umum juga pemegang kekuasaan menmbuat legislasi atau memberikan pandangan mengenai keberadaan aturan maupun peraturan untuk membuat suatu pernyataan. Sebuah keputusan dibuat untuk menjaga area yang seperti sandiwara atau untuk meraih kompromi dengan perkembangan advokasi. Jika beberapa kelompok dirasa kurang baik maka perputaran mungkin dapat mengulang secara otomatis.
3. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika akan membuat pesan persuasi sebagai berikut :
a. Analisis khalayak
Hal ini penting bahasa lain menyebutnya analisis situasi, sebelum membuat pesan persuasi seorang PR harus mengerti keadaan masyarakat agar pesan persuasi mengenai sasaran yang dituju dan pada akhirnya dapat mempengaruhi masyarakat tersebut. Selain itu agar hasilnya baik maka perlu adanya segmentasi, positioning juga objecting hal ini perlu karena sasaran yang menjadi target masyarakat jelas sehingga lebih efektif dan efisien. Analisis ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan melihat semua keaadan masyarakat baik itu demografi, psikografi, lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain melalui survey, polling, dan lain-lain.
b. Sumber kredibiltilas
Dalam membuat pesan persuasif akan dapat lebih dipercaya jika mempunyai sumber yang mempunyai kredibilitas yang tinggi, yang dimaksidkan adalah bahwa dalam manyampaikan pesan persuasif menggunakan orang-orang yang sudah melekat dalam hati masyarakat, orang yang sudah diakui kemampuannya maka dengan begitu pesan pesuasif yang dibuat dapat mempangaruhi publik.
c. Memohon untuk kepentingan pribadi
Membuat pesan persuasif harus melihat kepentingan pribadi masyarakat, seorang PR harus mampu menangkap atau mengetahui apa saja yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan juga termasuk kepentingan mereka apa, dengan memperhatikan apa yang mereka inginkan maka pesan pesuasif dapat dengan mudah sampai apada target yang diinginkan bahkan bisa melebihi dari target yang telah ditentukan.
d. Kejelasan pesan
Penyampain pesan persuasif harus jelas isi dan bahasa yang digunakan yang mudah untuk dipahami selain itu juga jangan terlalu banyak memberikan pesan, jangan panjang lebar hanya bagian penting saja yang dapat dengan cepat diserap oleh masyarakat dan membekas di hari mereka.
e. Waktu dan kontek
Pesan persuasi dibuat harus mengenal waktu dan kontek yang tepat dengan waktu penyampaian yang tepat dalam kondisi yang mendukung serta kontek yang sama antara sebuah instansi dengan masyarakat maka pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
f. Partisipasi masyarakat
Masyarakt sangat penting dalam terlaksananya dan suksenya pesan persuasif tersebut, maka dengan partisipasi dari masyarakt itu sendiri dengan mengajak masyarakat sebagai bagian dalam membentuk pesan persuasif maka masyarakat yang ikut berpartisipasi akan mendapat pengaruh dengan begitu masyarakat lain juga akan meyakini hal tersebut karena memang sebagaian masyarakat tersebut mengikuti dan marasakan sendiri. Sebagai contoh partisipasi masyarakat, adalah mereka dijadikan sample untuk suatu produk instansi tertentu.
g. Sugesti untuk bertindak
Pesan pesuasif harus di berikan semacam sugesti untuk melakukan sesuatu pada masyarakat, tetapi bukan untuk memaksa hanya memenrikan sugesti untuk melakukan sesuatu hal sebagai contoh berupa membeli suatu produk dari suatu instansi.
h. Isi dan struktur pesan
Isi pesan harus sederhana tetapi fokus yang mencerminkan suatu hal yang ingin disampaikan oleh suatui instansi dan strukturnya yang menarik agar mudah dipahami.
i. Berbicara yang dapat mempengaruhi
Selain berupa teks bisa juga berupa pidato atau pernyataan yang dapat menguatkan pesan persuasif sehingga dapat memberikan keyakinan lebih pada masyarakat.
4. Propaganda dan persuasi sekilas memang sama namun sesungguhnya keduanya sangat berbeda. Persuasi merupakan sebuah aktivitas atau proses dimana perilaku penyampai pesan dari orang lain atau kelompok lain dari pesan tersebut dapat membawa perubahan atau dapat membawa pesan dalam sebuah situasi dimana dalam meyakinkan mempunyai beberapa tingkatan dan masyarakat diberi kebebasan dalam memilih apakah akan mengikuti pengaruh ataukan mengabaikannya. Sedangkan propaganda menurut Jawwet dan O’Donnel merupakan perbuatan secara sengaja dan sistematis berusaha untuk membentuk pandanagn, memanipulasi pengamatan dan mengarahkan perilaku untuk menerima sebuah respon yang lebih jauh yang dimaksudkan dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh orang yang mempropaganda. Pada saat ini propaganda berarti juga kesalahan, kebohongan, tipu daya tidak menginformasikan, praktek duplikasi atau meniru yang melawan kelopmpok dan pemerintah lalu meyalahkannya,
Jadi perbedaannya terletak pada penerimaan yang dilakuakan oleh masyarakat bahwa dalam persuasi diberikan kebebasan memilih suatu tindakan sedangkan dalam propaganda lebih mendoktrin dan memaksakan masyarakt untuk melakukan suatu tindakan.

No comments: